sebelum ke materi metode keamanan jaringan IDS (Intrusion Detection System) dan IPS (Intrusion Detection System) kita akan mengenal terlebih dahulu prinsip keaman jaringan, yang menjadi Salah satu pusat perhatian dalam keamanan jaringan adalah mengendalikan access terhadap resources jaringan. Bukan saja sekedar mengontrol siapa saja yang boleh mengakses resources jaringan yang mana, pengontrolan akses ini juga harus memanage bagaimana si subject ( user, program, file, computer dan lainnya ) berinteraksi dengan object-object ( bisa berupa sebuah file, database, computer, dll atau lebih tepatnya infrastruktur jaringan kita ).
Prinsip Keamanan Jaringan
Sebelum memahami berbagai macam ancaman keamanan jaringan, anda perlu memahami prinsip Keamanan Itu sendiri.
1. Kerahasiaan (confidentiality), dimana object tidak di umbar atau di bocorkan kepada subject yang tidak seharusnya berhak terhadap object tersebut, atau lazim disebut tidak authorize.
2. Integritas (Integrity), bahwa object tetap orisinil, tidak di ragukan keasliannya, tidak di modifikasi dalam perjalanan nya dari sumber menuju penerimanya.
3. Ketersediaan (Availability), dimana user yang mempunyai hak akses atau authorized users di beri Akses Tepat Waktu Dan Tidak Terkendala apapun.
Memahami Keamanan Infrastruktur Jaringan Dalam Organisasi Anda
Suatu infrastruktur jaringan terdiri dari perpaduan banyak technology dan system. Sebagai administrator jaringan anda harus mampu dalam menguasai technology-technology yang terkait agar nantinya infrastruktur jaringan anda bisa di pelihara dengan mudah, di support dengan baik dan memudahkan dalam troubleshooting jika terjadi suatu masalah baik itu berupa masalah kecil sampai ke system jaringan anda secara global.
Suatu infrastruktur jaringan adalah sekumpulan komponen-komponen fisikal dan logical yang memberikan pondasi konektifitas, keamanan, routing, manajemen, access, dan berbagai macam fitur integral jaringan. Misalkan jika jaringan kita terhubung Internet maka kita akan lebih banyak memakai protocol TCP/IP suite yang merupakan protocol paling banyak di pakai pada jaringan.
Prinsip Keamanan Jaringan
Sebelum memahami berbagai macam ancaman keamanan jaringan, anda perlu memahami prinsip Keamanan Itu sendiri.
1. Kerahasiaan (confidentiality), dimana object tidak di umbar atau di bocorkan kepada subject yang tidak seharusnya berhak terhadap object tersebut, atau lazim disebut tidak authorize.
2. Integritas (Integrity), bahwa object tetap orisinil, tidak di ragukan keasliannya, tidak di modifikasi dalam perjalanan nya dari sumber menuju penerimanya.
3. Ketersediaan (Availability), dimana user yang mempunyai hak akses atau authorized users di beri Akses Tepat Waktu Dan Tidak Terkendala apapun.
Memahami Keamanan Infrastruktur Jaringan Dalam Organisasi Anda
Suatu infrastruktur jaringan terdiri dari perpaduan banyak technology dan system. Sebagai administrator jaringan anda harus mampu dalam menguasai technology-technology yang terkait agar nantinya infrastruktur jaringan anda bisa di pelihara dengan mudah, di support dengan baik dan memudahkan dalam troubleshooting jika terjadi suatu masalah baik itu berupa masalah kecil sampai ke system jaringan anda secara global.
Suatu infrastruktur jaringan adalah sekumpulan komponen-komponen fisikal dan logical yang memberikan pondasi konektifitas, keamanan, routing, manajemen, access, dan berbagai macam fitur integral jaringan. Misalkan jika jaringan kita terhubung Internet maka kita akan lebih banyak memakai protocol TCP/IP suite yang merupakan protocol paling banyak di pakai pada jaringan.
ok langsung ke materi utama Pada kesempatan ini saya akan membahas tentang Metode Keamanan Jaringan Komputer, poshting ini merupakan kelanjutan dari poshting sebelumnya yang membahas tentang Pengertian Keamanan Jaringan Komputer.
Metode-metode yang dapat diterapkan untuk membuat jaringan komputer menjadi lebih aman, antara lain :
- IDS
Intrusion Detection System (IDS) adalah sistem yang banyak digunakan untuk mendeteksi dan melindungi sebuah sistem keamanan dari serangan oleh pihak luar maupun dalam. Sebuah IDS dapat berupa IDS berbasiskan jaringan komputer atau berbasiskan host. Pada IDS berbasiskan jaringan komputer, IDS akan menerima kopi paket yang ditujukan pada sebuah host untuk kemudian memeriksa paket-paket tersebut.
Apabila ternyata ditemukan paket yang berbahaya, maka IDS akan memberikan peringatan pada pengelola sistem. Karena paket yang diperiksa hanyalah salinan dari paket yang asli, maka sekalipun ditemukan paket yang berbahaya, paket tersebut akan tetap mencapai host yang ditujunya.
Sebuah IPS bersifat lebih aktif daripada IDS. Bekerja sama dengan firewall, sebuah IPS dapat memberikan keputusan apakah sebuah paket dapat diterima atau tidak oleh sistem. Apabila IPS menemukan bahwa paket yang dikirimkan adalah paket yang berbahaya, maka IPS akan memberitahu firewall sistem untuk menolak paket data tersebut.
Dalam membuat keputusan apakah sebuah paket data berbahaya atau tidak, IDS dan IPS dapat mempergunakan metode :
=> Signature-based Intrusion Detection System
Pada metode ini, telah tersedia daftar signature yang dapat digunakan untuk menilai apakah paket yang dikirimkan berbahaya atau tidak. Sebuah paket data akan dibandingkan dengan daftar yang sudah ada. Metode ini akan melindungi sistem dari jenis-jenis serangan yang sudah diketahui sebelumnya. Oleh karena itu, untuk tetap menjaga keamanan sistem jaringan komputer, datasignature yang ada harus tetap terupdate.
=> Anomaly-based Intrusion Detection System
Pada metode ini, pengelola jaringan harus melakukan konfigurasi terhadap IDS dan IPS, sehingga IDS dan IPS dapat mengatahui pola paket seperti apa saja yang akan ada pada sebuahsistem jaringan komputer. Sebuah paket anomali adalah paket yang tidak sesuai dengan kebiasaan jaringan komputer tersebut. Apabila IDS. Untuk metode ini, pengelola jaringan harus terus-menerus memberi tahu IDS dan IPS bagaimana lalu lintas data yang normal pada sistem jaringan komputer tersebut, untuk menghindari adanya salah penilaian oleh IDS atau IPS.
Penggunaan IDS dapat mempergunakan sumber daya komputasi yang cukup besar. Selain itu IDS masih membuka kesempatan untuk terjadinya false-postive dimana sebuah paket yang aman dinyatakan berbahaya dan false-negative dimana paket yang berbahaya dinyatakan aman. Untuk mengurangi tingkat false-positive dan false-negative, perlu dilakukan pembaharuan secara rutin terhadap sebuah IDS.
Dalam implementasinya, IDS adalah sebuah unit host yang terhubung pada sebuah hub/switchdan akan menerima salinan dari paket-paket yang diproses oleh hub/switch tersebut. Sedangkan untuk IPS biasanya diletakkan pada unit yang sama dengan firewall dan akan memproses paketpaket yang lewat melalui firewall tersebut.
Sedangkan pada IDS berbasiskan host, IDS akan memeriksa aktivitas system call, catatan kegiatan dan perubahan pada sistem berkas pada host tersebut untuk mencari anomali atau keanehan yang menandakan adanya usaha dari pihak luar untuk menyusup kedalam sistem. IDS berbasiskan hostakan membantu pengelola sistem untuk melakukan audit trail terhadap sistem apabila terjadi penyusupan dalam sistem.
IPS (Intrusion Prevention System) dalam Keamanan Jaringan
IPS juga bisa menggunakan signature untuk mendeteksi traffic dalam jaringan, sehingga pencegahan serangan dapat dilakukan sedini mungkin.
Secara umum, ada dua jenis IPS, yaitu:
1. Host-based Intrusion Prevention System (HIPS)
HIPS merupakan sebuah system pecegahan yang terdiri dari banyak layer, menggunakan packet filtering, inspeksi status dan metode pencegahan intrusi yang bersifat real-time untuk menjaga host berada di bawah keadaan dari efisiensi performansi yang layak. Mekanisme kerjanya yaitu dengan mencegah kode-kode berbahaya yang memasuki host agar tidak dieksekusi tanpa perlu untuk mengecek threat signature.
Program agent HIPS diinstall secara langsung di sistem yang diproteksi untuk dimonitor aktifitas sistem internalnya. HIPS di binding dengan kernel sistem operasi dan services sistem operasi. Sehingga HIPS bisa memantau dan menghadang system call yang dicurigai dalam rangka mencegah terjadinya intrusi terhadap host. HIPS juga bisa memantau aliran data dan aktivitas pada aplikasi tertentu. Sebagai contoh HIPS untuk mencegah intrusion pada webserver misalnya. Dari sisi security mungkin solusi
2. Network-based Intrusion Prevention System (NIPS)
Network Based IPS (NIPS) atau In-line proactive protection dapat menahan semua trafik jaringan dan menginspeksi kelakuan dan kode yang mencurigakan. Karena menggunakan in-line model, performansi tinggi merupakan sebuah elemen krusial dari perangkat IPS untuk mencegah terjadinya bottleneck pada jaringan. Oleh karena itu, NIPS biasanya didesain menggunakan tiga komponen untuk mengakselerasi performansi bandwidth. Network-based Intrusion Prevention System (NIPS) tidak melakukan pantauan secara khusus di satu host saja. Tetapi melakukan pantauan dan proteksi dalam satu jaringan secara global. NIPS menggabungkan fitur IPS dengan firewall dan kadang disebut sebagai In-Line IDS atau Gateway Intrusion Detection System (GIDS).
Cara Kerja IPS
Cara kerja IPS hampir sama seperti kinerja IDS. Pertama IDS (Intrusion Detection System) melindungi sistem komputer dengan mendeteksi serangan dan menghentikannya. Awalnya, IDS melakukan pencegahan intrusi. Untuk itu, IDS mengidentifikasi penyebab intrusi dengan cara membandingkan antara event yang dicurigai sebagai intrusi dengan tanda yang ada. Saat sebuah intrusi telah terdeteksi, maka IDS akan mengirim sejenis peringatan ke administrator. Disini Firewall akan menblock serangan yang diduga merupakan suatu Intrusion.
Semoga bermanfaat dan terimakasih.